PENGELOLAAN ZAKAT DI KANTOR BAZNAS PROVINSI SUMATERA SELATAN

WIWIK OKTARINA, Nim. 14290117 (2018) PENGELOLAAN ZAKAT DI KANTOR BAZNAS PROVINSI SUMATERA SELATAN. Diploma thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
WIWIK OKTARINA (14290117).pdf

Download (1MB)
Official URL: http://perpustakaan.ac.id

Abstract

Latar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan peneliti terhadap keistimewaan lembaga pengelola zakat. keistimewaan tersebut tidak lain bahwa lembaga pengelola zakat mampu bagaimana mengelola zakat yang efektif dari muzakki mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Lembaga zakat menerima zakat bukan hanya berbentuk uang dan dalam membayar zakat lembaga zakat tidak menerima kelebihan atau kekurangan zakat dari muzakki. Jika muzakki memberikan zakat yang jumlahnya lebih maka lembaga zakat akan memasukkan ke infaq dari muzakki itu sendiri. Oleh sebab itu, penelti melakukan penelitian dengan judul “Pengelolaan Zakat Di Kantor Baznas Provinsi Sumatera Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hasil pengelolaan zakat yang mencakup planning, organizing, actuating dan controling. Serta untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat dari pengelolaan zakat di Kantor Baznas Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan tentang keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi dan dikombinasikan dengan teori yang ada. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, dalam pengelolaan zakat telah menggunakan metode planning, organizing, actuating dan controling. Dalam mengadakan suatu kegiatan pengelolaan zakat selalu dilaksanakan perencanaan terlebih dahulu, kemudian melakukan pengorganisasian atau pembagian kerja ke dalam tugas yang lebih kecil agar para amil dapat bertanggungjawab sesuai tugas yang telah diberikan. Sedangkan, untuk penggerakan/ pengarahan, kepala lembaga memberikan pengarahan kepala kepala bagian, dan kepala bagian memberikan kepada para amil yang ia pimpin. Pengarahan dilakukan agar para amil mampu lebih terarah apa yang harus dilakukan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan, dalam pengawasan dilakukan oleh kepala bidang masing- masing dan melaporkan perkembangan kinerja amil kepada kepala lembaga. Pengawasan yang dilakukan kepala lembaga bersifat dari atas saja. Kedua, faktor pendorong dalam pengelolaan zakat adalah dapat memberi jaminan dan disiplin membayar zakat, dapat menjaga perasaan rendah diri para mustahik, dan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas dalam penyelenggaraan pemerintah yang islami. Sedangkan, faktor penghambat pengelolaan zakat adalah aturan fiqh yang dianggap menghilangkan keadilan sosial masyarakat, kurang percaya-Nya muzakki terhadap lembaga pengelola zakat, pendayagunaan zakat yang tidak mampu mengentaskan kemiskinan, rendahnya penyuluhan zakat, tidak adanya laporan pengelola zakat, koordinasi antar pengelola zakat yang lemah, belum adanya Undang-Undang tentang sanksi yang tidak membayar zakat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Depositing User: perpus perpus perpus
Date Deposited: 14 Feb 2019 07:59
Last Modified: 14 Feb 2019 07:59
URI: http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/2780

Actions (login required)

View Item View Item