Firmansyah, Firmansyah (2016) HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF AGAMA BUDDHA (Skripsi). Other thesis, UIN Raden Fatah Palembang.
|
Text
Firmansyah_UshPerAga.pdf Download (536kB) | Preview |
Abstract
Buddha merupakan agama ardhi atau agama bumi, Agama telah menjadi ada sebagai hasil dari perjuangan manusia untuk memecahkan masalah dasar kehidupan, yaitu penderitaan."Jika tidak ada kelahiran, pembusukan dan kematian," kata Buddha, "Yang Tercerahkan mungkin tidak terjadi di dunia dan ajaran-ajarannya tidak akan menyebar di luar negeri.",Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada manusia sejak lahir yang di anugerahkan Tuhan untuk manusia. Dalam agama Buddha terdapat sekelompok kode-kode moral yang melarang membunuh, mencuri, berbohong, memakan makanan yang haram, merusak dan melakukan hubungan seks, demi mencapai enam kesempurnaan : kemurahan hati, moralitas, kesabaran, keberanian, konsentrasi dan kebijaksanaan. Bagaimana hak asasi manusia dalam agama buddha, untuk menjawab pertanyaan ini perlu dilakukan penelitian secara mendalam. Secara khusus tulisan ini berangkat dari dua permasalahan, yaitu : Apakah Hak Asasi Manusia terdapat di dalam Agama Buddha, dan Bagaimana Hak Asasi Manusia dalam perspektif Agama Buddha. Pembahasan kedua masalah di atas dideskripsikan dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh berupa pendapat para ahli yang berkaitan dengan hak asasi manusia di dalam Agama Buddha yang dihimpun, lalu dilakukan pengklasifikasian data, selanjutnya data dianalisa secara deskriptif kualitatif yaitu dengan cara membahas, menjabarkan, menguraikan, dan mencari hubungan-hubungan masalah yang telah ditelaah kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif yaitu menarik kesimpulan dari penjelasan-penjelasan yang bersifat umum ditarik ke khusus sehingga penyajian hasil penelitian ini dapat dimengerti dan di pahami dengan mudah. Adapun kesimpulan dalam pembahasan ini bahwa dalam perspektif Buddhis, Hak Asai Manusia tidak hanya menyangkut interaksi antar-umat manusia, tetapi juga berhubungan dengan alam sekitarnya. Apabila alam sekitarnya rusak maka umat manusia akan menghadapi malapetaka. Tidakkah alam juga memasuki hak asasi sendiri. Bagi umat Buddha, memiliki batin yang luhur (brahma-Vihara) dan melaksanakan Pancasila berarti menghargai dan melindungi Hak Asasi Manusia. Agar persoalan hak asasi manusia dapat didudukan pada tempatnya secara benar, manusia harus memiliki kebebasan internal yang bersifat spiritual, bebas dari keserakahan, kebencian, kebodohan atau pandangan yang keliru. Mereka yang berjuang untuk menegakkan hak asasi manusia pun tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan benci dan permusuhan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Agama, Hak Asasi Manusia, perspektif. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | perpus perpus perpus |
Date Deposited: | 27 Apr 2016 03:00 |
Last Modified: | 27 Apr 2016 03:00 |
URI: | http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/348 |
Actions (login required)
View Item |