HUKUMAN FISIK TERHADAP SANTRI DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM DAN PENERAPANNYA DI PESANTREN (Studi pada Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga dan Pesantren Syafa’atut Thullab Bakung)

MUHAMAD ABDUH, MUHAMAD (2019) HUKUMAN FISIK TERHADAP SANTRI DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM DAN PENERAPANNYA DI PESANTREN (Studi pada Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga dan Pesantren Syafa’atut Thullab Bakung). Doctoral thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
Muhammad Abduh (1).pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://pps.radenfatah.ac.id/

Abstract

ABSTRAK Penelitian disertasi yang berjudul “Hukuman Fisik Terhadap Santri Ditinjau Dari Perspektif Pendidikan Islam dan Penerapannya di Pesantren (Studi pada Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga dan Pesantren Syafa’atut Thullab Bakung)” bertujuan untuk menganalisis, menginterprestasikan dan mengevaluasi hukuman fisik terhadap santri ditinjau dari perspektif pendidikan Islam dan penerapannya pada Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga dan Pesantren Syafa’atut Thullab Bakung. Prosedur penelitian yang digunakan adalah pendekatan desain kualitatif dengan metode penelitian studi kepustakaan, penelitian lapangan (studi kasus), dan penelitian evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis yakni dengan cara reduksi data, triangulasi, display data dan verifikasi data. Pengujian keabsahan data yakni dengan cara kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Paradigma hukuman fisik dalam perspektif pendidikan Islam berdasarkan teks al-Qur’an dan Hadist Nabi Saw. serta pendapat para ulama bahwa dalam mendidik peserta didik, Islam membolehkan penerapan hukuman fisik sebagai sarana untuk meluruskan dan menyadarkan peserta didik dengan sesuatu yang tidak menyakitkan atas kekeliruannya. Tentu saja yang dimaksud hukuman fisik misalnya memukul adalah pukulan yang bertujuan untuk mendidik dan tidak menyakitkan. Namun demikian, kebolehan tersebut bukan berarti pendidik dapat melakukan sekehendak hatinya, ada bagian anggota badan tertentu yang disarankan untuk dihindari dan anggota bagian mana yang diperbolehkan untuk dikenai hukuman fisik. Karenanya, apabila penerapan hukuman fisik harus dilakukan maka pendidik memilih bentuk hukuman fisik yang paling ringan akibatnya; (2) Bagi pesantren terutama pada Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga maupun Pesantren Syafa’atut Thullab Bakung, penerapan hukuman fisik terhadap santri tidak dipahami sebagai sebuah tindak kekerasan, tapi sebagai proses pendisplinan, pemeliharan, pembelajaran dan sekaligus penegakan HAM di lingkungan pesantren. Sehingga, dalam jangka panjang di harapkan out put pesantren dapat mengerti betul tentang HAM dan proses penegakkannya. Selain itu, praktik penerapan hukuman fisik terhadap santri yang diberlakukan di pesantren sesungguhnya tidak seradikal dan sekejam aksi kekerasan yang terjadi di luar dunia pesantren, seperti yang biasa terjadi di dalam sel tahanan atau camp militer. Sebab, tujuan dasar dari penerapan hukuman fisik terhadap santri di lingkungan pesantren adalah untuk menegakkan pendisiplinan bagi santri dan menjaga ketertiban di lingkungan pesantren, bukan sebagai aksi balas dendam atau adu kekuatan. Lebih dari itu, penerapan hukuman fisik terhadap santri adalah bentuk hukuman terakhir yang ditempuh setelah melalui proses sebelumnya yakni peringatan dan skorsing. Artinya, ketika santri yang melanggar sudah berubah dan kembali ke jalur yang benar setelah mendapat teguran dan skorsing, maka penerapan hukuman fisik terhadap santri tidak diberlakukan lagi; (3) Penerapan hukuman fisik terhadap santri di pesantren masih sangat relevan dengan perspektif pendidikan Islam. Bahkan dalam perspektif pesantren penerapan hukuman fisik sangat diperlukan dalam menegakkan disiplin bagi santri dan menjaga ketertiban di lingkungan pesantren. Pesantren tetap konsisten dan berpegang teguh dengan ajaran Islam yang selama ini dipelajari dan diakui kebenarannya, dan pesantren tetap yakin bahwa penerapan hukuman fisik adalah ajaran Islam yang sarat dengan makna dan mashalat bagi santri, serta tidak bertentangan dengan prinsip HAM.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Education
Depositing User: PPS Pasca Sarjana
Date Deposited: 21 May 2019 02:38
Last Modified: 21 May 2019 02:38
URI: http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/3821

Actions (login required)

View Item View Item