SANDO SAWAH DILIHAT DARI PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH (STUDI KASUS DI DESA JARAKAN KECAMATAN PENDOPO KABUPATEN EMPAT LAWANG).[SKRIPSI]

PURNAMASARI, TIKA (2017) SANDO SAWAH DILIHAT DARI PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH (STUDI KASUS DI DESA JARAKAN KECAMATAN PENDOPO KABUPATEN EMPAT LAWANG).[SKRIPSI]. Diploma thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
TIKA PURNAMASARI (13170090).pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://perpus.radenfatah.ac.id

Abstract

Sando merupakan bahasa yang digunakan masyarakat desa Jarakan untuk kata Gadai, Gadai itu sendiri adalah menitipan barang kepada orang lain dengan tujuan untuk memperoleh atau mendapatkan pinjaman uang. Di desa Jarakan mereka melakukan sando dengan cara lisan jarang sekali dengan cara tertulis, karena prosesnya tidak rumit dan tidak berbelit-belit, mereka biasanya melaksanakan gadai kepada orang kaya yang ada di desa tersebut. Barang yang biasa digadaikan sebagai jaminan yaitu sawah, hal ini dikarenakan sawah merupakan barang yang berharga dan bermanfaat yang merupakan sumber kehidupan. Dan dalam pelaksanaanya setelah akad kadai dilakukan maka hak atas atas barang yang digadaikan menjadi milik murtahin (penerima gadai). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktek sando sawah di desa Jarakan serta bagaimana sando sawah tersebut dilihat dari persfektif Fiqh Mamalah. Jenis data dalam penelitian adalah penelitian lapangan (field research), sedangkan jenis data adalah data kualitatif, yakni data-data yang berupa penjelasan tentang fenomena-fenomena yang timbul dalam objek penelitian. Fenomena yang dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor penyebab dan mekanisme terjadinya sando sawah di Desa Jarakan Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriftif kualitatif, maksudnya menguraikan seluruh permasalahan yang ada secara tegas dan sejelas-jelasnya. Menjelasakan terterjadinya transaksi gadai sawah, mekanisme pelaksaan terjadinya gadai sawah dan praktek yang dilakukan masyarakat Desa Jarakan Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang, kemudian dikaitkan dengan perspektif Fiqh Muamalah. Dari penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa akad yang digunakan masyarakat Desa Jarakan dilakukan secara lisan. Sedangkan untuk jangka waktu sando minimal satu tahun dan ada juga yang tidak memiliki jangka waktu, apabila suda jatuh tempo sedangkan rahin (penggadai) belum bisa melunasi hutangnya maka sando dapat diteruskan. Serta barang yang dijadikan sebagai jaminan menjadi beralih hak setelah digadaikan. Dan dilihat dari perspektif Fiqh Muamalah sando sawah yang dilaksanakan di desa Jarakan tidak sesuai dengan hukum Islam, karena salah satunya pemegang gadai berhak atas semua manfaat barang gadai tersebut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Depositing User: perpus perpus perpus
Date Deposited: 17 Jul 2017 08:38
Last Modified: 17 Jul 2017 08:38
URI: http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/1039

Actions (login required)

View Item View Item