Aryani, Vita (2017) PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH TERHADAP GADAI EMAS TANPA SERTIFIKAT KEPEMILIKAN (Studi Kasus PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Simpang Patal Palembang).[SKRIPSI]. Diploma thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.
|
Text
VITA ARYANI (13170093).pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Gadai merupakan salah satu bentuk penjaminan dalam perjanjian pinjam meminjam. Dalam prakteknya penjaminan dalam bentuk gadai merupakan cara pinjam meminjam yang dianggap paling praktis oleh masyarakat. Selain untuk menutupi kebutuhan keseharian masyarakat, biayapun menjadi suatu unsur penting untuk melakukan suatu kegiatan usaha dari segi permodalan. Dalam masalah pinjaman dan utang piutang hukum Islam juga telah mengatur hak dan kewajiban menjaga kepentingan kreditur dan debitur, agar jangan sampai diantara keduanya mendapatkan kerugian, ataupun saling merugikan satu dengan lainnya. Pemberian pinjaman atau pembiayaan atas dasar hukum gadai syariah mensyaratkan penyerahan barang sebagai jaminan, yang berbentuk barang bergerak seperti emas. Di antara permasalahan yang terkait dengan gadai emas adalah tentang surat resmi kepemilikan. Kebanyakan sekarang orang menggadaikan emas tanpa surat resmi kepemilikan. Kreditor tidak tahu emas gadaian tersebut apakah milik sah penggadai atau bukan kalau tidak ada surat resmi tersebut, sedangkan dalam syariat Islam barang yang digadaikan haruslah jelas kehalalannya dan identitasnya. Penelitian ini dilakukan di Pegadaian Syariah Cabang Simpang Patal Palembang dengan tujuan mengetahui konsep dan proses dalam prosedur pembiayaan gadai emas yang ada pada pegadaian tersebut juga bertujuan untuk meninjau konsep yang ada pada pegadaian tersebut dengan konsep syariah, pembiayaan merupakan istilah yang sering digunakan oleh pegadaian syariah dalam penyaluran. Pembiayaan itu diantaranya adalah gadai emas yang mana pihak pegadaian menawarkan jasa kepada nasabah, Penelitian ini menjelaskan proses yang ada pada pegadaian tersebut menggunakan konsep syariah, bahwa pihak pegadaian tidak terlalu memperhatikan kriteria dalam menggadaikan emas, tetapi hanya melihat suatu objek yang dibawa oleh nasabah. Penelitian ini menyimpulkan: 1) Konsep Gadai Emas yang ada pada PT. Pegadaian (Persero) Syariah Cabang Simpang Patal Palembang belum mengikuti hukum Syariah Islam 2) Proses Gadai Emas yang ada pada PT. Pegadaian (Persero) Syariah Cabang Simpang Patal Palembang dengan proses secara umum sama dengan leaplet yang dikeluarkan oleh PT. Pegadaian (Persero) 3) 3. Konsep dan proses terhadap produk gadai emas yang ada pada PT. Pegadaian (Persero) Syariah Cabang Simpang Patal Palembang, bahwa gadai emas dalam perspektif ini adalah meminjam sejumlah uang dengan menitipkan emas yang dibawanya sebagai jaminan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Depositing User: | perpus perpus perpus |
Date Deposited: | 06 Nov 2017 03:18 |
Last Modified: | 06 Nov 2017 03:18 |
URI: | http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/1439 |
Actions (login required)
View Item |