TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN AYAH TERHADAP NAFKAH ANAK AKIBAT PERCERAIAN (Studi Kasus di Desa Talang Semut Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir)

iska penghurian, iska (2018) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN AYAH TERHADAP NAFKAH ANAK AKIBAT PERCERAIAN (Studi Kasus di Desa Talang Semut Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir). Diploma thesis, perpustakaan syariah.

[img] Text
REVISI SKRIPSI.docx

Download (92kB)

Abstract

ABSTRAK Anak adalah amanah sekaligus karunia Allah SWT yang senantiasa harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang merupakan bagian dari hak asasi manusia yang termuat dalam dasar 1945 dan Konvensi perserikatan Bangsa-bangsa tentang hak-hak anak, maka Pertanggungjawaban Ayah Terhadap Nafkah Anak Akibat Perceraian menjadi penting diteliti dalam bentuk skripsi. Dalam usaha menjawab semua permasalahan dalam penelitian tersebut, penulis menggunakan penelitian dengan data Field Research yaitu penulis meneliti langsung ke lapangan untuk menghimpun data tentang masalah tertentu dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak perceraian kedua orang tua sangatlah patal bagi anak. Karena anak terbiasa hidup bersama kedua orang tuanya yang mendapatkan kasih sayang yang penuh perhatian dari orang tuanya. Sementara hak-hak anak yang dilindungi dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak bertujuan untuk menjamin terpenuhnya hak-hak anak: hak untuk hidup, tumbuh kembang untuk mencapai standar hidup yang layak bagi perkembangan fisik, mental, spiritual, moral dan sosial anak, hak berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pada dasarnya tanggung jawab terhadap anak dilimpahkan sepenuhnya kepada kedua orang tua, karena orang tua adalah pendidik pertama, dan orang pertama yang dikenal oleh anak. Tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua orang tua. Anak berhak untuk mendapatkan segala kepentingannya untuk menunjang tumbuh kembangnya secara wajar, berhak atas pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan secara wajar, berhak untuk mendapatkan bimbingan serta pendidikan yang wajar serta berhak untuk mendapatkan asuhan dari orang tuanya sebaik-baiknya. Bahwa putusnya perkawinan diantara suami dan isteri tidak menggugurkan segala kewajiban orang tua terhadap anaknya, artinya segala hak yang melekat terhadap anak sedikitpun tidak boleh terkurangi oleh suatu perceraian. Orang tua tetap berkewajiban untuk mendidik dan membesarkan anak dengan sebaik-baiknya meskipun kedua orang tua telah bercerai. Dengan menggunakan metode deskriptis dalam penelitian ini diharapkan mendapatkan hasil penelitian secara terperinci dan teliti mengenai tanggung jawab orang tua terhadap anak setelah perceraian.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z665 Library Science. Information Science
Depositing User: Fakultas Syariah Hukum
Date Deposited: 28 Aug 2018 03:20
Last Modified: 28 Aug 2018 03:20
URI: http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/1814

Actions (login required)

View Item View Item