Minarni, Lesta (2016) “Mantang Aghi”: Studi Atas Tradisi Menolak Hujan Dalam Masyarakat Desa Niur Kecamatan Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang Propinsi Sumatera Selatan. (Skripsi). Other thesis, UIN Raden Fatah Palembang.
|
Text
BAB I.pdf Download (168kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (223kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (793kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (66kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini adalah penelitian mengenai tradisi menolak hujan dalam masyarakat di Desa Niur Kec. Muara Pinang Kab. Empat Lawang Prop. Sumatera Selatan. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: pertama, latar belakang tradisi Mantang Aghi di Desa Niur Kabupaten Empat Lawang. Kedua, proses tradisi Mantang Aghi di Desa Niur Kabupaten Empat Lawang. Ketiga, perkembangan tradisi Mantang Aghi dari masa ke masa. Metode yang digunakan ialah metode penelitian budaya melalui tahapan-tahapannya, seperti : jenis data, sumber data, tehnik pengumpulan data dan tehnik analisis data, dengan menggunakan pendekatan antropologi. Sumber data yang digunakan ialah sumber primer dan sekunder. Data Primer yang diperoleh langsung pemimpin-pemimpin upacara Mantang Aghi, keturunan pemimpin upacara dan masyarakat pengguna upacara ini. Data Sekunder adalah data penunjang yang diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, seperti literatur-literatur (buku-buku) atau hasil penelitian sebelumnya yang tertuang dalam tulisan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Taylor menjelaskan mengenai penyebab perilaku manusia yang bersifat religi. Dan teori dari Suberblom berpendapat bahwa keyakinan yang paling awal yang menyebabkan religi dalam masyarakat adalah keyakinan akan adanya kekuatan sakti dalam hal yang luar biasa dan ghaib. Adapun yang menjadi pembahasan penting adalah latar belakang, perkembangan, serta tahapan tahan dalam melakukan tradisi ini dari persiapan hingga selesai. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa keberadaan tradisi Mantang Aghi lahir atas kebutuhan masyarakat akan kenyamanan saat melakukan kegiatan seperti membangun jalan dan mengadakan hajatan. Tradisi ini lahir pada masa hindu budha kemudian berkembang hingga islam sekarang masi dilaksanakan. Dalam perjalananya dari tahun ketahun tradisi ini mengalami banyak perubahan media dan, pertambahan maupun pengurangan peminat. Adapun proses pelaksanaan tradisi Mantang Aghi ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap terakhir. Yang perlu ditekankan bahwa tradisi ini mempunyai unsur islam dalam do’a-do’a yang dibacakan
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | -Mantang Aghi- Tradisi- Menolak Hujan. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Humanities |
Depositing User: | perpus perpus perpus |
Date Deposited: | 15 Apr 2016 07:25 |
Last Modified: | 15 Apr 2016 07:25 |
URI: | http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/216 |
Actions (login required)
View Item |