PRESPEKTIF HUKUM ISLAM DALAM PERNIKAHAN SATU MARGA PADA SUKU BATAK ANGKOLA SIPIROK DI KELURAHAN BUNGA BONDAR KECAMATAN SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN

Agus Suherman Tanjung, Agus Suherman Tanjung (2018) PRESPEKTIF HUKUM ISLAM DALAM PERNIKAHAN SATU MARGA PADA SUKU BATAK ANGKOLA SIPIROK DI KELURAHAN BUNGA BONDAR KECAMATAN SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN. Diploma thesis, Perpustakaan Syari'ah.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI TANJUNG.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Pernikahan merupakan satu hal yang sangat sakral dan merupakan sunnatullah yang umumnya dan berlaku pada semua Makhluk-Nya. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku, bangsa, agam, budaya, maupun kelas sosial. Dalam pernikahan adat Batak Angkola Sipirok adanya larangan pernikahan satu marga, hal ini menjadi hal yang unik untuk diteliti. Tiga hal yang diangkat sebagai fokus penelitian. 1). Apakah penyebab terjadinya larangan pernikahan satu marga pada suku batak angkola sipirok. 2). apakah sanksi adat bagi yang melaksanakan pernikahan satu marga pada suku batak angkola sipirok. 3) Bagaimana pandangan agama Islam terhadap terjadinya pernikahan satu marga pada suku batak Angkola Sipirok. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu menguraikan atau menjelaskan seluruh permasalahan dengan sejelas-jelasnya, kemudian uraian tersebut disimpulkan secara deduktif yaitu menarik pernyataan-pernyataan yang bersifat umum ke khusus, dengan cara-cara mengumpulkan data-data baik secara langsung turun kelapangan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang objek yang menjadi penelitian, sumber data yang digunakan berupa data primer dan sekunder, dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan 1). Penyebab terjadinya larangan pernikahan satu marga karena masyarakat meyakini bahwa dengan sesama marga dianggap masih satu keturunan yang sama (sedarah) dan untuk menjaga hubungan kekerabatan dan tutur yang sudah ada sejak dahulu yang disebut dengan Dalian Na Tolu. 2). kepada masyarakat yang melaksanakan pernikahan semarga yakni mereka tidak akan dapat mengikuti upacara adat setempat apabila ada horja (perayaan besar), karena mereka melanggar ketentuan yang berlaku yang masih disakralkan sampai sekarang. 3). pandangan Hukum Islam terhadap pernikahan satu marga pada suku Batak Angkola Sipirok bahwa dalam kitab-kitab fiqh, undang-undang perkawinan dan kompilasi hukum Islam tidak ada aturan yang mengatur tentang perkawinan satu marga. Undang-undang hanya mengatur tentang sah atau tidaknya perkawinan, dilihat dari hukum agama Islam dan catatan sipil (syarat dan rukun) perkawinan. Kata Kunci : Perkawinan, Adat Batak, Angkola Sipirok

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z665 Library Science. Information Science
Depositing User: Fakultas Syariah Hukum
Date Deposited: 21 Nov 2018 04:10
Last Modified: 21 Nov 2018 04:10
URI: http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/2365

Actions (login required)

View Item View Item