Endawati, Endawati (2016) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PERKAWINAN BAGI WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI DESA MENANTI KECAMATAN KELEKAR KABUPATEN MUARA ENIM (Skripsi). Other thesis, UIN Raden Fatah Palembang.
|
Text
ENDAWATI_SyarAhwSyak.pdf Download (402kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini merupakan tugas akhir dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Syari’ah ( S,Sy ) pada fakultas syari’ah UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Raden Fatah Palembang. Adapun yang menjadi pembahasan penulis adalah ‘’Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Perkawinan Bagi Wanita Hamil di Luar Nikah yang terjadi di Desa Menanti Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim’’ Melihat dari fakta sekarang, banyak wanita hamil di luar nikah, karena terlalu bebasnya pergaulan antara laki-laki dan wanita tanpa berpikir bagaimana jika sekiranya kehamilan sampai terjadi. Dalam hukum Islam orang yang melakukan hubungan seksual di luar nikah dihukumkan zina, jika seseorang wanita yang berbuat zina itu sampai hamil, maka para imam mazhab (Hanafi, Maliki, syafi’I dan Ahmad bin Hambal) berbeda pendapat, apakah wanita yang hamil di luar nikah akibat perbuatan zina itu boleh melangsungkan perkawinan dengan laki-laki yang menghamilinya atau dengan laki-laki lain ataukan tidak boleh. Penelitian ini menggunakan jenis data kwalitatif , dengan tehnik pengumpulan data yaitu : Observasi, interview, dan dokumentasi, penelitian ini dilakukan di lapangan Desa Menanti Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim. Setelah data terkumpul kemudian diklasifikasikan dengan memisahkan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti penulis, selanjutnya dilakukan pembahasan secara deskriftif, yaitu dengan menggambarkan dan menguraikan serta mengkaji persoalan penelitian secara tegas dan jelas terhadap Bagaimana pelaksanaan perkawinan bagi wanita hamil di luar nikah dalam adat Desa Menanti Kecamatan Kelekar kalau laki-laki dan perempuan melakukan zina maka mereka berdua harus di kenakan sanksi sebelum pelaksanaan perkawinannya ialah di arak di perkampungan dan setelah perkawinan dilaksanakan maka kedua pasangan tersebut harus membayar satu ekor kambing kepada masyarakat. Penggiringan dan poemberian kambing yang dilakukan oleh pasangan tersebut merupakan suatu adat yang sudah berkembang di tengah-tengah masyarakat Desa Menanti dari zaman dahulu hingga sekarang. Apabila ada yang melakukan perkawinan akibat zina setelah melkukan hubungan suami istri (zina) dan mengakibatkan hamil di luar nikah maka mereka harus di giring di perkampungan dan membayar denda satu ekor kambing (tekambing) pada saat acara sedekah sedusunan Desa Menanti yang diadakan setiap tahunnya melaksanakan sedekah dusunan disini ialah untuk (pembersih dusun) atau untu membuang sial dan balak dusun dari perbuatan kedua pasangan tersebut
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | hamil di luar nikah, imam mazhab, bebasnya pergaulan. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Law |
Depositing User: | perpus perpus perpus |
Date Deposited: | 26 Apr 2016 02:39 |
Last Modified: | 26 Apr 2016 02:39 |
URI: | http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/320 |
Actions (login required)
View Item |