PRAKTEK PEMBAYARAN ZAKAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI DESA SRI JAYA BARU MENURUT MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB SYAFI’I

Siti Mar’atus Sholehah, Nim: 14150096 (2018) PRAKTEK PEMBAYARAN ZAKAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI DESA SRI JAYA BARU MENURUT MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB SYAFI’I. Diploma thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH.

[img]
Preview
Text
Siti Mar'atus Sholehah (14150096).pdf

Download (568kB) | Preview
Official URL: http://perpustakaan.ac.id

Abstract

Penelitian ini berjudul Praktek Pembayaran Zakat Perkebunan Kelapa Sawit Di Desa Sri Jaya Baru Menurut Mazhab Hanafi Dan Mazhab Syafi’i.ini dilatar belakangi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Sri Jaya Baru untuk membayar zakat perkebunan kelapa sawit, sehingga masih ada beberapa orang yang belum melaksanakan zakat. Adapun permasalahan yang diteliti dalam skeripsi ini adalah 1.Bagaimana praktek pembayaran zakat perkebunan kelapa sawit masyarakat di Desa Sri Jaya Baru. 2. Bagaimana pendapat Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i terhadap prektek pembayaran zakat perkebunan kelapa sawit. 3. Bagaimana persamaan dan perbedaan praktek pembayaran zakat perkebunan kelapa sawit menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jenis penelitiam yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research). Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan penulis praktek zakat perkebuan kelapa sawit di Desa Sri Jaya Baru menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i yaitu: 1. Masyarakat Desa Sri Jaya Baru dalam penghitungan kadar zakat, sebagian besar mereka mengeluarkan zakat perkebunan kelapa sawit berdasarkan pendapat fatwa MUI dan Sebagian mengeluarkan zakat menurut Mazhab Hanafi dengan kadar 5 % atau 10. Dalam praktek pembayarannya mereka memberikan zakat secara langsung kepada golong yang telah di tentukan. 2. Abu Hanifah berpendapat bahwa semua hasil tanaman, yang di maksudkan untuk memperoleh penghasilan dari penanamannya, wajib zakat sebesar 10% atau 5%,kelapa sawit termasuk zakat pertanian. Sedangkan menurut Mazhab Syafi’i hasil tanaman yang makanan pokok yang lain, serta makanan yang dapat disimpan, kelapa sawit tidak wajib di zakati.3. Mazhab Hanafi mewajibkan zakat pada setiap tanaman yang tumbuh di bumi, sedangkan Mazhab Syafi’i hanya mewajibkan pada makanan pokok dan makanan yang dapat disimpan. Kata Kunci : Praktek, Zakat, Mazhab Hanafi dam Mazhab Syafi’i

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: perpus perpus perpus
Date Deposited: 13 Feb 2019 06:38
Last Modified: 13 Feb 2019 06:38
URI: http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/3615

Actions (login required)

View Item View Item