Tiara, Piara (2016) TINDAKAN MAIN HAKIM SENDIRI OLEH MASYARAKAT KELURAHAN PAYARAMAN BARAT KECAMATAN PAYARAMAN KABUPATEN OGAN ILIR TERHADAP PELAKU PENCURIAN BATRE TOWER MENURUT FIQH JINAYAH (Skripsi). Other thesis, UIN Raden Fatah Palembang.
|
Text
BAB I.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (82kB) | Preview |
Abstract
Tindakan main hakim sendiri merupakan suatu pelanggaran hak asasi manusia sesuai kententuan Undang-Undang Dasar Nomor. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dalam pasal 4 dan 33 ayat (1). Dan telah memberikan konstribusi negatif terhadap proses penegakan hukum, bagaimanapun juga pelaku tindak pidana mempunyai hak asasi yaitu hak untuk mendapatkan perlindungan hukum. Dalam perspektif hukum pidana Islam terkandung beberapa aspek yang menyebabkan masyarakat melakukan kekeliruan dalam ranah hukum, meliputi aspek penetapan hukuman, bentuk hukuman, hingga peluang berubahnya status masyarakat dari korban menjadi pelaku. Penelitian ini dibuat untuk menjawab pertanyaan, apa faktor-faktor penyebab terjadinya tindakan main hakim sendiri terhadap pelaku pencurian batre tower di Kelurahan Payaraman Barat Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir menurut masyarakat ?., Bagaimana tinjauan fiqh jinayah terhadap tindakan main hakim sendiri bagi pelaku tindak pidana pencurian batre tower di Kelurahan Payaraman Barat Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir ? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris, dengan metode purposive sampling, jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, kemudian data yang telah dikumpulkan, diolah dan dianalisis secara deskriftif kualitatif yang kemudian disimpulkan secara induktif yaitu penarikan kesimpulan hal-hal yang bersifat khusus menuju kepada hal-hal yang bersifat umum sehingga memberikan gambaran hasil secara utuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan main hakim sendiri yang terjadi terjadi di masyarakat disebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap penegak hukum, dan faktor rendahnya pendidikan serta dalam fiqh jinayah tindakan main hakim sendiri merupakan jarimah qishas dan apabila mendapatkan maaf dari keluarga korban maka membayar diyat.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Main Hakim sendiri, Pencuri, Fiqh Jinayah |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Law |
Depositing User: | perpus perpus perpus |
Date Deposited: | 29 Apr 2016 09:04 |
Last Modified: | 29 Apr 2016 09:04 |
URI: | http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/425 |
Actions (login required)
View Item |