PENETAPAN HAK WARIS ANAK DALAM KANDUNGAN STUDI KOMPARATIF MAZHAB SYAFI’I DAN HANAFI (Skripsi)

Umami, Riskamatul (2016) PENETAPAN HAK WARIS ANAK DALAM KANDUNGAN STUDI KOMPARATIF MAZHAB SYAFI’I DAN HANAFI (Skripsi). Other thesis, UIN Raden Fatah Palembang.

[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (168kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (150kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (220kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (183kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (137kB) | Preview

Abstract

Dalam hukum kewarisan Islam, adakalanya seseorang yang meninggal dunia dengan meninggalkan beberapa macam ahli waris, yang masih belum jelas keberadaanya, seperti meninggalkan ahli waris seorang wanita yang sedang hamil dengan janin yang masih berada dalam kandunganya. Ahli waris disyaratkan dalam Islam idealnya harus jelas hidupnya waktu muwarisnya meninggal dunia. Sedangkan anak yang masih dalam kandungan ibunya, sifat dan keadaanya masih kabur, apakah ia akan dilahirkan dalam keadaan hidup atau mati, apakah ia bersetatus laki-laki atau perempuan, apakah ia seorang diri atau kembar. Oleh karena itu, tidak dapat dipastikan keadaan semacam ini, dan tidak dapat diputuskan sesuatu kecuali ia telah dilahirkan. Berangkat dari masalah di atas, maka penulis ingin meneliti tentang “Penetapan Hak Waris Anak dalam Kandungan Studi Komparatif Mazhab Syafi’i Dan Hanafi” dengan rumusan masalah yaitu: bagimana penetapan hak waris anak dalam kandungan menurut mazhab Syafi’i dan Hanafi dan bagaimana persamaan dan perbedaan penetapan hak waris anak dalam kandungan antara mazhab Syafi’i dan Hanafi. Adapun penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library Recearch), yaitu mencari data melalui literatur yang telah ada sekaligus dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yang sumber datanya terdiri dari data primer dan skunder, teks analisa data yaitu secara analisis isi (Content Analysis) yaitu metode komparatif dalam melihat perbedaan kedua mazhab, yang akan disimpulkan secara deduktif. Hasil penelitian dalam skripsi, bahwa penetapan hak waris anak dalam kandungan menurut mazhab Syafi’i adalah harta waris dalam kasus ini sebaiknya ditunda sampai janin yang ada dalam kandungan itu lahir hingga situasinya menjadi jelas, karena menurutnya tidak ada batasan jumlah bayi dalam kandungan, maka tidak ada harta waris yang harus ditangguhkan. Sedangkan Hanafi mengatakan bahwa harta waris dapat dibagikan tanpa menunggu kelahiran bayi, menurutnya penangguhan harta untuk bayi adalah satu bagian, karena bayi dalam kandungan diperkirakan satu saja, lebih dari itu adalah langka. Persamaanya adalah mengenai pembagian harta waris, yaitu merumuskan suatu metode pembagianya dengan cara, memperkirakan laki-laki dan perempuan atau kembar, menahan saham atau bagian terbanyak ditangguhkan utuk sibayi jika telah lahir, membagi lagi kelebihan saham kepada ahli waris lainya jika ternyata anak tersebut mendapatkan bagian yang nilainya paling kecil. Perbedaannya yaitu mengenai keterangan dianggapnya janin hidup ketika dilahirkan, sebagianya masih hidup, namun kemudian meninggal dunia sebelum bayi sempurna keluar dari rahim, maka Syafi’I menegaskan bahwa bayi tersebut dianggapnya meninggal dan tidak berhak mendapat warisan sedangkan Hanafi mengatakan bahwa bayi tersebut dianggap hidup dan tetap mendapat waris.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Waris, Mazhab Syafi’i Dan Hanafi, harta.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Law
Depositing User: perpus perpus perpus
Date Deposited: 03 May 2016 04:18
Last Modified: 03 May 2016 04:18
URI: http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/467

Actions (login required)

View Item View Item