SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU PENADAHAN KENDARAAN BERMOTOR HASIL CURIAN MENURUT FIQH JINAYAH (Studi Kasus Pengadilan Negeri Kelas 1.A Palembang) (Skripsi)

Andreansyah, Andreansyah (2016) SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU PENADAHAN KENDARAAN BERMOTOR HASIL CURIAN MENURUT FIQH JINAYAH (Studi Kasus Pengadilan Negeri Kelas 1.A Palembang) (Skripsi). Other thesis, UIN Raden Fatah Palembang.

[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (74kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (90kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (334kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (148kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (18kB) | Preview

Abstract

Menurut KUHP Pasal 480, penadahan merupakan tindakan membeli, menyewa, menukar, menerima gadai, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan suatu benda atau mengambil suatu keuntungan dari hasil suatu barang yang diketahui atau diduga diperoleh dari kejahatan dan diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun. Penadahan di Indonesia sendiri merupakan salah satu tindak pidana yang meresahkan mayarakat dan penegak hukum karena pelaku penadah merupakan tempat berkumpulnya barang-barang hasil kriminal yang digunakan pelaku kriminal untuk mendapatkan uang dengan cepat tanpa dicurigai. Penelitian ini dibuat untuk menjawab pertanyaan, bagaimana pemberian sanksi di pengadilan Negeri kelas 1A Palembang terhadap pelaku penadahan kendaraan bermotor hasil curian dan bagaimana sanksi pidana terhadap pelaku penadahan kendaraan bermotor hasil curian bila ditinjau dari fiqh jinayah. Penelitian ini dilakukan melalui studi yuridis empiris, yaitu merupakan penelitian hukum yang memakai sumber data primer. Data yang diperoleh berasal dari eksperimen dan observasi. Tentang sanksi pidana terhadap pelaku penadahan kendaraan bermotor hasil curian menurut fiqh jinayah (studi kasus Pengadilan Negeri kelas 1.A Palembang). Di dalam pemberian sanksi terhadap pelaku penadahan kendaraan bermotor hasil curian terdapat kesamaan didalam pemberian sanksi terhadap pelaku penadahan yaitu sama-sama tidak menjatuhkan sanksi ganda terhadap pelaku penadah. Pemberian sanksi hanya diberikan tindakan yang dia lakukan sedangkan tindakan membantu pelaku pencuri tidak dianggap ikut serta dalam mencuri dikarenakan pelaku penadahan tidak ikut secara langsung dalam tindakan pencurian, jadi tindakan penadahannya saja yang dijatuhi hukuman. Dan diharap agar penelitian ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan dalam hal pemberian sanksi terhadap pelaku penadahan.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: fiqh jinayah, Penadahan, KUHP.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Law
Depositing User: perpus perpus perpus
Date Deposited: 16 May 2016 07:16
Last Modified: 16 May 2016 07:16
URI: http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/569

Actions (login required)

View Item View Item