TINJAUAN FIQH JINAYAH TERHADAP PEMBUNUHAN YANG DISERTAI DENGAN MUTILASI (Skripsi)

Yandy, Eza Tri (2016) TINJAUAN FIQH JINAYAH TERHADAP PEMBUNUHAN YANG DISERTAI DENGAN MUTILASI (Skripsi). Other thesis, UIN Raden Fatah Palembang.

[img]
Preview
Text
EZA TRI YANDY_SyarJinSiy.pdf

Download (240kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul Tinjauan Fiqh Jinayah Terhadap Pembunuhan yang disertai Mutilasi. Seperti yang termuat dalam buku II KUHP dengan macam-macam bentuk, sifat, dan akibat hukumnya. Salah satu bab yang termaktub didalamnya menjelaskan tentang kejahatan terhadap nyawa (Pasal 338-350). Kejahatan terhadap nyawa yang dapat disebut dengan atau merampas jiwa orang lain. Setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk merampas jiwa orang lain adalah pembunuhan. Berkaitan dengan hal tersebut maka skripsi ini mengkaji tentang : Apa Sanksi Pidana Yang Diberlakukan Bagi Pembunuhan Yang Disertai Dengan Mutilasi, Tinjauan Fiqih Jinayah Terhadap Pembunuhan yang Disertai Dengan Mutilasi. Metode yang dipakai untuk penelitian ini menggunakan pendekatan study kepustakaan (Library Research). Sumber data yangdigunakan adala sumber data pustaka yang terdiri dari bahan hukum primer, skunder dan tersier. Bahan hukum primer adalah sumber data pokok yang digunakan sebagai sumber rujukan utama dalam memperoleh data, seperti al-Quran, al-Hadits, Undang-undang dan buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian. Bahan hukum skunder adalah sumber data yang memberikan penjelasan terhadap data-data primer berupa majalah, makalah ilmiah, diktat dan data-data lain yang berkaitan dengan objek penelitian. Adapu bahan hukum tersier adalah sumber data tambahan yang memberikan penjelasan terhadap data-data sekunder berupa wbside dan artikel. Teknis analisis data adalah mengklasifikasikan data yang telah ada, yakni data primer, sekunder dan data tersier. Setelah data diklasifikasi penulis berusaha menganalisis data primer, sekunder dan tersier. Kemudian setelah dianalisis penulis berusaha untuk menyimpulkannya. Dari hasil Penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan mengenai sanksi pidana terhadap pembunuhan yang disertai dengan mutilasi, maka sanksi pidana yang tepat untuk pembunuh yang memutilasi adalah pidana mati atau pidana penjara seumur hidup selama waktu tertentu paling lama 20 tahun yang mana tercantum dalam pasal 340 KUHP yaitu termasuk dalam katagori pembunuhan berencana, barangsiapa sengaja dan dengan berencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain diancam hukuman seperti yang tersebut diatas, Sedangkan dari hasil tinjaun Fiqh Jinayah maka penulis menyimpulkan bahwa Sanksi yang paling pantas untuk pembunuhan secara mutilasi menurut hukum Islam adalah qishas yang merujuk pada ayat Q.S Al-Baqarah ayat 178-179, atau sebaliknya dimaafkan oleh wali keluarga si terbunuh dengan catatan membayar diyat.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Mutilasi, Fiqih Jinayah, Sanksi Pidana.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Law
Depositing User: perpus perpus perpus
Date Deposited: 19 May 2016 01:46
Last Modified: 19 May 2016 01:46
URI: http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/606

Actions (login required)

View Item View Item