TINJAUAN KONSEP MUDHARABAH TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA PERONTOK PADI (POWER THESHER) DI DESA MUARA BURNAI 1 KECAMATAN LEMPUING JAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR (Skripsi)

Noviyana, Eva (2016) TINJAUAN KONSEP MUDHARABAH TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA PERONTOK PADI (POWER THESHER) DI DESA MUARA BURNAI 1 KECAMATAN LEMPUING JAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR (Skripsi). Other thesis, UIN Raden Fatah Palembang.

[img]
Preview
Text
EVA NOVIYANA_FebiEkoIsl.pdf

Download (247kB) | Preview

Abstract

Mudharabah adalah suatu akad kerjasama usaha antara dua pihak yang mana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan seluruh modal yang diperlukan, sedangkan pihak kedua (mudharib) sebagai pengelola modal, akad Mudharabah berorientasi bisnis yang dananya berasal dari pihak ketiga atau anggota (nasabah)/ masyarakat. Indonesia merupakan negara agraris yang sangat potensial untuk pengembangan tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Salah satu contoh tanaman pangan yang merupakan tanaman pangan utama di Indonesia adalah anaman padi (Oryza sativa). Pemerintah mentargetkan kenaikan produksi padi 2 juta ton setiap tahun dan produksi padi tahun 2009 diperkirakan mencapai 60.93 juta ton Gabah Kering Giling. Dengan meningkatnya produksi padi maka kebutuhan alat dan mesin pertanian akan meningkat. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia harus berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak baginya. Dari hal tersebut terbentuk hubungan antara pemilik modal dengan pengelola yang saling membutuhkan sehingga terbentuklah kerjasama, salah satu bidang pekerjaan mayoritas masyarakat Indonesia adalah pertanian, seperti yang dilakukan oleh beberapa anggota masyarakat Desa Muara Burnai Satu Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan pada perjanjian bagi hasil usaha perontokan padi di desa ini, hanya berupa kesepakatan dari masing-masing orang atau pekerja untuk bekerjasama. Dengan kata lain perjanjian hanya dilakukan secara lisan antara pekerja dan pemilik mesin. Kesepakatan mengenai kerjasama bagi hasil usaha perontokan padi di Desa Muara Burnai Satu Kecamatan Lempuing Jaya, kiranya akad, rukun dan syarat telah terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari adanya kesepakatan dan kedua belah pihak antara penyedia modal dan pengelola serta keuntungan dan basil usaha perontokan padi, dibagi rata atau sama ke semua pekerja dan pemilik mesin. Faktor penghambat dalam usaha pengembangan perontok padi adalah pembagian upah pekerja, sistem pembayaran secara langsung dan tidak langsung, mempertahankan tradisi, sedikit nya mesin perontok yang tersedia, jumlah gabah yang akan dirontokkan dan ketidakjujuran pengelola.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Mudharabah, produksi, Modal
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: perpus perpus perpus
Date Deposited: 13 Jun 2016 06:13
Last Modified: 13 Jun 2016 06:13
URI: http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/717

Actions (login required)

View Item View Item