ADVERSITY QUOTIENT PADA GURU SEK OLAH LUAR BIASA DI SLB-B YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) PALEMBANG.[SKRIPSI]

ULVA, MARLIYA (2017) ADVERSITY QUOTIENT PADA GURU SEK OLAH LUAR BIASA DI SLB-B YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) PALEMBANG.[SKRIPSI]. Diploma thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (900kB) | Preview
Official URL: http://perpus.radenfatah.ac.id

Abstract

Sekolah Luar Biasa merupakan suatu lembaga pendidikan yang dirancang khusus bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan memiliki potensi kecerdasan serta bakat istimewa. Seorang guru luar biasa dituntut untuk memiliki kreatifitas yang tinggi agar dapat mendidik anak-anak berkebutuhan khusus sesuai dengan keterbatasan yang mereka miliki dengan memunculkan emosi positifnya agar dapat berinteraksi kepada siswa yang memerlukan perlakuan khusus. Bertahan dalam kesulitan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru luar biasa. Kemampuan bertahan dalam mengatasi masalah adalah kemampuan yang harus dimiliki setiap orang, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana adversity quotient pada guru sekolah luar biasa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data untuk mengetahui gambaran adversity quotient pada guru sekolah luar biasa menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian ini terdiri dari 4 orang guru yang mengajar di SLB-B Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Palembang dan Informan Pendukung sebanyak 8 orang. Informan Pendukung merupakan rekan kerja subjek yang mengajar di SLB-B Yayasan Pembinaan Anak Cacat Palembang. Hasil penelitian ini menunjukkan adversity quotient pada guru SLB-B bertahan menghadapi kesulitan ketika mengajar yaitu dengan komitmen, mengajar dengan rasa cinta dan sayang, menjalani pekerjaan sebagai amanah dari Allah SWT yang wajib dijalani serta bertahan karena diberi kepercayaan untuk mengajar dengan digaji oleh pemerintah. Adapun bentuk kesulitan yang dihadapi ketika mengajar yaitu menghadapi anak yang memiliki gangguan ganda, didalam satu kelas terdapat anak yang memiliki gangguan selain tunarungu seperti hiperaktif autis dan gangguan mental. Selain itu, ada anak yang memiliki gangguan emosional sehingga guru sering merasa takut untuk mengajar. Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk menghadapi permasalahan dalam mengajar adalah guru harus memahami kondisi setiap murid, mengetahui karakter, tingkat intelegensi dan mengerti metode pembelajaran yang tepat untuk anak muridnya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: adversity quotient, guru sekolah luar biasa
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: perpus perpus perpus
Date Deposited: 28 Aug 2018 03:07
Last Modified: 28 Aug 2018 03:07
URI: http://eprints.radenfatah.ac.id/id/eprint/919

Actions (login required)

View Item View Item