TINDAKAN PENOLAKAN SEBAGAI SAKSI DALAM PASAL 224 KUHP DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

suwardi, suwardi (2018) TINDAKAN PENOLAKAN SEBAGAI SAKSI DALAM PASAL 224 KUHP DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Diploma thesis, perpustakaan syariah.

	Text BAB III.docx Download (30kB)
	Text BAB I.docx Download (26kB)
	Text BAB II.docx Download (30kB)

Abstract

SIMPULAN A. Sanksi terhadap tindakan penolakan sebagai saksi dalam pasal 224 KUHP dijelaskan bahwa seorang itu wajib menjadi memberikan kesakian atas perkara yang diketahuinya. Seorang dapat dikenakan sanksi karena tidak mau memenuhhi panggilan menjadi saksi. B. Dalam hukum islam seorang itu wajib memberikan kesaksian atas perkara yang diketahuinya, demi kelancaran proses hukum dan membantu hakim dalam menegakkan keadilan. Oleh karena itu seorang harus memberikan keterangan yang sebenar-benarnya dimuka persidangan, karena hal tersebut merupakan hak diri seseorang. Bagi seseorang yang memberikan kesaksian palsu dapat dikenakan sanksi, begitu juga bagi seorang yang tidak mau memenuhi panggilan menjadi saksi maka dapat dikenakan sanksi, namun dalam hukum islam sanksinya dikembalikan kepada pemerintah (ta’dzir). Saran-saran Dalam penulisan skripsi ini penulis mengkaji persoalan hanya sampai pada tataran konstruksi hukum di Indonesia melalui perbaikan dan pembenahan sistem hukum yang ada di Indonesia. Dalam konteks kepemimpinan Negara yang melibatkan komponen-komponen politik dan hukum yang ada. Penulis sadar banyak kekurangan yang ada dalam muatan substansi yang dituliskan dalam skripsi ini. Persoalan-persoalan tersebut dapat dipandang dari sudut apa dan bagaimana idealnya penegakkan hukum, yang menuntut peran aktif dari seluruh komponen masyarakat, baik dari civil, pemerintahan dan sampai kepada aparat penegak hukum itu sendiri. Maka dari itu penulis berharap agar skripsi ini dapat menjadi acuan bagi generasi selanjutnya berkenaan dengan persoalan saksi dalam perkara pidana.

Actions (login required)

View Item